aku jadi malu dgn diri aku
saat mataku menangkap matanya
aku malu pada redup sirna tawadhuknya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada utuh tegap imannya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada bicara kental hikmahnya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada pasak benteng jiwa jihadnya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada teguh cinta Illahi punyanya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada kukuh misi depan Islam miliknya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku jauh
terlalu jauh
aku dan dulu telah terlalu jauh
dulu aku bertatih
tapi di tengah jalan aku hilang disapa ombak
aku hampir rebah
aku hampir pecah
dek hati sekeping yg gering digaring
aku jauh
terlalu jauh
aku bukan aku yg dulu
aku bukan aku yg dulu
yg hampir mencapai tapak kakimu di pesisir pantai
aku jauh
terlalu jauh
aku rindu aku yg dulu
aku mahu aku yg dulu
saat aku masih merayu meminta berada di sini lagi
saat aku masih menangis dalam doa yg aku rs terpaling kudus
dan kau hadir tiba tiba
di ketika ini
di saat aku disapa ombak yg kedua
di saat air mata aku bercucuran kerana dia
tanpa apa apa memakna
seolah takdir kita ditemu
di rumah Dia, kita bertentang hati
dan hati ku bicara, tidak
aku bukan Fatimah
dan engkau persis Ali
engkau adalah bintang
dan aku tersadai dan membumi.
Tuhan,
akukah rusuk kirinya?
dan diakah Ali yg dinanti?
saat mataku menangkap matanya
aku malu pada redup sirna tawadhuknya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada utuh tegap imannya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada bicara kental hikmahnya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada pasak benteng jiwa jihadnya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada teguh cinta Illahi punyanya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku malu pada kukuh misi depan Islam miliknya dia
dia mengingatkan aku kepada Dia
aku jauh
terlalu jauh
aku dan dulu telah terlalu jauh
dulu aku bertatih
tapi di tengah jalan aku hilang disapa ombak
aku hampir rebah
aku hampir pecah
dek hati sekeping yg gering digaring
aku jauh
terlalu jauh
aku bukan aku yg dulu
aku bukan aku yg dulu
yg hampir mencapai tapak kakimu di pesisir pantai
aku jauh
terlalu jauh
aku rindu aku yg dulu
aku mahu aku yg dulu
saat aku masih merayu meminta berada di sini lagi
saat aku masih menangis dalam doa yg aku rs terpaling kudus
dan kau hadir tiba tiba
di ketika ini
di saat aku disapa ombak yg kedua
di saat air mata aku bercucuran kerana dia
tanpa apa apa memakna
seolah takdir kita ditemu
di rumah Dia, kita bertentang hati
dan hati ku bicara, tidak
aku bukan Fatimah
dan engkau persis Ali
engkau adalah bintang
dan aku tersadai dan membumi.
Tuhan,
akukah rusuk kirinya?
dan diakah Ali yg dinanti?
3 ulasan:
ada 'ter' kt sapa2 ke??ik3..
what ter. hahaha. stop guessing. its nothing. just nothing.
faten, thumbs up!
Catat Ulasan